SOSIALISASI DESA WISATA

DISPORAPAR Sanggau – Sekayam – Kunjungan Kerja kali Ini (26/2) KADIS PORAPAR mengunjungi Desa Bungkang yang  terletak di Kecamatan Sekayam untuk mengadakan rapat sosialisasi Desa Wisata. Dihadiri KADIS PORAPAR, Perwakilan PEMDES ( Bapak Alian), Perwakilan Kepolisian, Kepala Desa Bungkang, Wartawan dan Masyarakat. Jarak tempuh dari Desa Bungkang menuju PLBN Entikong sekitar 29,3 Km atau sekitar 43 menit menggunakan kendaraan. Sedangkan dari Kota Sanggau menuju Desa Bungkang sekitar 122 Km atau sekitar 2 jam lebih berkendara. Desa ini juga merupakan Desa perbatasan lintas malindo yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia.

Sehingga KADIS PORAPAR dalam paparanya mengatakan saya selalu berfikir dan berfikir bagaimana cara untuk mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya ke Sanggau.

“Rencana kedepan saya ingin menarik wisatawan sedikit ke dalam agar Turis dari Malaysia bisa menginap di sini, bisa makan disini, dampaknya meningkatkan perekonomian masyarakat. Sehingga harapan saya Desa Bungkang menjadi Desa Wisata.” paparnya.

Setelah melakukan rapat, KADIS PORAPAR beserta tim ke lapangan mengunjungi potensi yang ada di Bungkang, yaitu ke Air Terjun Empare. Sepanjang 2 Km menuju Air Terjun telah dibeton. Terlihat disepanjang jalan menuju ai terjun telah dibangun PAM Desa (Program Inovasi Desa). Masyarakat  telah menikmati air bersih dari Pegunungan Air Terjun Empare. Air itu juga telah diolah  BUMDES Bungkang untuk di jual, dengan harga 1 galon Rp. 3000:.

Jarak tempuh dari Kantor Desa Bungkang ke Air Terjun Empare sekitar 2 Km, menyelusuri jalan beton menuju ke lokasi hanya bisa menggunakan kendaraan roda dua karena lebar jalan sekitar 1 m. dilanjukan dengan berjalan kaki sekitar 15 menit menaiki bukit. Air Terjun Empare mempunyai tinggi 50 m, Letaknya didalam hutan diatas bukit, sehingga memasuki kawasan Air Terjun akan terasa sejuk walau cuaca panas sekalipun. Airnya yang jernih belum  tercemar dan Letaknya yang sangat mudah dijangkau, membuat Air Terjun ini ramai dikunjungi ketika liburan tiba oleh masyarat setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *