DISPORAPAR Sanggau, Subah – Membangun Kawasan Wisata Danau Laet tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena banyak di daerah-daerah yang tingkat alamnya mungkin melebihi Danau Laet, bahkan sudah banyak campur tangan Pemerintah tetapi tidak bisa berkembang. Sebaliknya masalah Danau Laet ini berkembang sendiri baru pemerintah masuk. ini mengapa bisa terjadi demikian, Karena yang dibangun pertama kali adalah kesadaran masyarakat. Membangun masyarakat untuk hidup dan mengandalkan pariwisata sebenarnya bukan perkara mudah karena harus merubah sudut pandang masyarakat. Ini dilakukan bertahun-tahun bahkan bisa puluhan tahun. Menurut Kepala Desa dan beberapa Tokoh Masyarakat disini bahwa Danau Laet ini telah diperbincangkan sejak tahun 80-an. tentu ini melalui proses. inilah pidato Camat Tayan Hilir Tony Kulung, S.Sos. pada rapat Rencana Bendungan Sungai Subah (22/01/2019).
Dalam pidatonya bahwa Masyarakat bisa hidup dari Usaha Pariwisata. Kita selalu berkeluh kesah tentang murahnya harga komuditas petani ikan, sawit, dan karet. Sektor Pariwisata adalah sesuatu yang baru bagi masyarakat dan sampai sekarang kita masih berfikir bahwa pariwisata ini mungkin hanya mata pencaharian sampingan saja, padahal sebenarnya di tempat lain di daerah-daerah lain pariwisata sudah menjadi mata pencaharian utama dan andalan mereka. Multi efek dari Sektor Pariwisata misalnya dengan berkembangnya ekonomi mikro. Sehingga keseriusan Masyarakat sekitar Danau tentang Pariwisata memudahkan berkembangnya Sektor Pariwisata di Danau Laet.