Beduai, DISPORAPAR Sanggau – Ia menatap laut setiap harinya dan dengan setia tanpa mau meninggalkannya itulah Batu Karang. Ia selalu rela mendapat hantaman deburan ombak, namun ia hanya diam saja, karena ia tau Laut sangat membutuhkanya. dimana ada Laut disitu ada Batu Karang, seperti pasangan muda mudi yang berjanji setia sehidup semati selalu bersama baik suka maupun duka.
Namun itu semua tidak berlaku di Kecamatan Beduai. ia seolah-olah terdiam membisu tanpa bisa berkata-kata. Laut yang merupakan simbol keberadaanya, tidak menghampirinya, bahkan meyapanya dengan deburan ombakpun merupakan sesuatu yang sangat mustahil.
Hanya pohon – pohon tinggi dan rindang yang menyapanya dengan belitan dan cengkraman akar-akar pohon sehingga ada batu-batuan yang seolah-olah menggantung seperti ingin lari dan mencari dimana keberadaan Laut. Tapi apa daya, seuatu yang tidak mungkin akan ada air laut akan menghampirinya karena Batu Karang berada di Daratan Wilayah Kecamatan Beduai – Kabupaten Sanggau.
Berada di daratan, jauh dari kota, ditengah hutan belantara yang masih asli, dan jalan yang sangat jauh dari kata baik sehingga sangat susah untuk mencapai lokasi Batu Karang – Beduai. Itulah gambaran sekilas melalui ilistrasi cerita tentang keadaan Batu Karang Beduai.
Lukisan Simbol yang terdapat di Goa Batu Karang-Sumber @seibungkang.blogspot.co.id
Batu Karang ini tepatnya berada di Sei Bungkang, Desa Mawang Muda, Kecamatan Beduai. Dan penduduknya mayoritas merupakan keturunan suku Dayak Golik. Luas area hamparan rimba Batu Karang sekitar 6 Hektar yang disekitar bebatuan ditumbuhi pepohonan yang sangat rindang, sehingga ketika memasuki area Batu Karang, akan terasa sejuk, gelap karena cahaya tertutup pohon rindang. Di area Batu Karang terdapat Goa – goa yang menyimpan misteri. Didalamnya terdapat lukisan-lukisan yang dibuat Manusia. Sehingga diperkirakan bahwa ada manusia Purba yang telah mendiami are Batu Karang. Kalau diamati dengan seksama, susunan Batu Karang sangat beraturan, seperti menyerupai candi/komplek perumahan pada jamannya.
Seorang peneliti perempuan dari Negara Perancis pernah meneliti di Area Batu Karang, dia membawa sampel batu-batuan yang ada di Batu Karang, dan hasilnya tidak diketahui. Yang menjadi pertanyaan kenapa orang-orang asing lebih mengetahui lokasi – lokasi yang unik dan langka, Sehingga diharapkan Peneliti-peneliti dari Indonesia bisa ke Batu Karang – Beduai untuk mengadakan penelitian. Kita tidak tahu jika ternyata di area tersebut mempunyai sumber energy yang perlu dilindungi dan di jaga.
Mitos
Keberadaan Bulu Perindu di Batu Karang juga masih misteri, hanya orang-orang tertentu yang bisa menemukan Bulu Perindu. Konon katanya hanya manusia yang berhati dan niat baik yang bisa menemukan bulu perindu didalam goa yang dipercaya bisa mengabulkan apa saja yang diminta oleh pemiliknya.
Penasaran, Yuk ke Bedua….